Pendahuluan
Pendidikan merupakan interaksi antara
pendidik dan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai
tujuan-tujuan pendidikan. pendidikan bisa terjadi dimana saja. Dalam
lingkungan, sekolah, dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, interaksi
pendidikan terjadi antara orang tua dan peserta didik dapat berjalan tanpa
rencana tertulis. Pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal.
Guru sebagai pendidik telah di persiapkan secara formal dalam lembaga
pendidikan guru. Dalam lingkungan masyarakat juga terjadi bentuk interaksi
pendidikan, dari yang sangat formal yang mirip dengan pendidikan di sekolah
dalam bentuk tertentu.
Dari hal-hal yang diuraikan, dapat ditarik
beberap kesimpulan berkenaan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal
memiliki rancangan pendidikan atau kurikulum tertulis yang tersusun secara
sistematis, jelas, rinci. Kedua, dilaksanakan secara formal, terencana,
ada yang mengawasi dan menilai. Ketiga,
diberikan oleh pendidik atau guru yang memiliki ilmu dan keterampilan khusus
dalam bidang pendidikan. keempat, interaksi pendidikan berlangsung dalam
lingkungan tertentu, dengan fasilitas dan alat serta aturan-aturan permainan
tertentu pula.
Setiap pratik pendidikan diarahkan pada
tujuan-tujuan tertentu, apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan,
pengembangan pribadi, kemampuan bekerja. Dengan berpedoman pada kurikulum,
interaksi pendidikan antara guru dan siswa berlangsug. Interaksi ini tidak
berlangsung dalam ruang hampa, tetapi selalu terjadi dalam lingkungan tertentu
yang mencakup antara lain lingkungan fisik, alam, sosial budaya, ekonomi,
politik, dan religi.
ISI
A.
Pengertian Kurikulum
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan
perkembangan teori dan pratik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran
atau teori pendidikan yang dianutnya. Bidan cakupan teori atau bidang studi
kurikulum meliputi : konsep kurikulum, penentuan kurikulum, pengembangan
kurikulum, desain kurikulum, implementasi dan evaluasi kurikulum.
B.
Kurikulum dan teori pendidikan
Kurikulum mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan teori pendidikan. suatu kurikulum disusu dengan mengacu pada satu
atau beberapa teori kurikulum, dan suatu teori kurikulum diturunkan atau
dijabarkan dari teori pendidikan tertentu. Minimal ada empat teori pendidikan
yang banyak dibicarakan para ahli pendidikan dan dipandang mendasari
pelaksanaan pendidikan, yakni pendidikan klasik, pendidikan pribadi, pendidikan
intraksional, dan teknologi pendidikan.
C.
Pengembangan Kurikulum.
Kurikulum
merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang
disediakan bagi siswa di sekolah. Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan
menguji kurikulum. Di sana semua konsep,
prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat, dan kemampaun guru diuji dalam
bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata dan hidup.
Di
Indonesia, begitu banyak perubahan kurikulum yanng terjadi. Dari tingkat yang
mudah sampai yang sulit. Entah bagaimana reaksi dari para peserta didik
mengenai perubahan kurikulum yang selalu berubah-ubah menurut zaman. Bisa
dikatakan, perubahan ini terjadi karena peserta didik diminya untuk ikut maju
dalam pembangunan nasional. Apalagi, zaman sekarang, dengan maraknya teknologi
yang semakin maju sudah tentu tidak menjadi hal yang asing lagi dikalangan
peserta didik saat ini.
Bahkan
sekarang pun, siswa sekolah tingkat taman kanak-kanan sudah dilengkapi dengan
teknologi atau gadget mereka demi
memenuhi tuntutan teknologi yang semakin maju.
Hingga
saat ini, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013
atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill,
dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan
atau jenjang pendidikan.Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik
dipilih sesuai dengan pilihan mereka.Kedua kelompok mata pelajaran tersebut
(wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan
menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis
peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan
untuk peserta didik SD dan SMP.
Adapun
aspek-aspek penting terkait dengan kurikulum ini yakni
ü Pengetahuan.
Pengetahuan dalam kurikulum 2013 sama seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya,
yaitu penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran. Nilai dari aspek
pengetahuan bisa didapat dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013,
Pengetahuan bukan aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.
ü Keterampilan merupakan aspek baru
dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan penekanan pada skill
atau kemampuan. misalnya adalah kemampuan untuk mengemukakan pendapat,
berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. Aspek
Keterampilan merupakan salah satu aspek penting karena hanya dengan
pengetahuan, siswa tidak dapat menyalurkan pengetahuan tersebut sehingga hanya
menjadi teori semata.
ü Aspek
sikap merupakan aspek tersulit untuk dinilai. Sikap meliputi sopan santun, adab
dalam belajar, absensi, sosial, dan agama. K esulitan
penilaian dalam aspek ini karena guru tidak setiap saat mengawasi
siswa-siswinya. Sehingga penilaian tidak begitu efektif.
Selain
aspek diatas, pengembangan kurikulum juga dapat dilihat dari segi aspek-aspek
berikut ini :
ü Mengamati
Kebanyakan pembelajaran sekarang lebih
cenderung ke metode ceramah walaupun tidak ada yang salah dengan metode ini.
Pada kurikulum 2013, metode ini dikurangi takarannya. Hal ini karen siswa
dituntut untuk ikut aktif dalam kegitan belajar-mengajar. Proses mengamati ini sangatlah penting, di
mana siswa menghadirkan angan menjadi nyata. Siswa tidak lagi mengkhayal dalam
setiap pembelajaran, siswa sudah melihat langsung proses percobaan yang
dituntun guru sebelum mencoba.
ü Menanya.
Proses
bertanya sudah bukan lagi barang baru. Siswa yang tidak berani bertanya selama
sekolah akan terus diam terpaku sampai lulus. Siswa yang aktif bertanya akan
terus menanyakan masalah yang tidak diketahuinya. Siswa yang aktif inilah yang
dituntut dalam Kurikulum 2013. Siswa harus bertanya!
ü Mencoba.
Pelaksanaan
Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk mencoba sendiri, ikut terlibat langsung
dalam masalah yang dihadirkan guru. Mencoba akan membuat siswa sadar bahwa
materi ajar penting dalam kehidupan mereka sehari-hari bukan lagi mengejar nilai.
Siswa yang mencoba akan paham bahwa materi yang diajarkan guru berguna untuk
mereka.
ü Menalar.
Bagian ini
yang paling sulit untuk sebagian siswa. Siswa dituntut untuk dapat memahami
dengan benar pokok materi yang diajarkan guru. Pemahaman siswa tidak
setengah-setengah yang kemudian menimbulkan keraguan dalam diri mereka. Proses
penalaran inilah yang kemudian membuat siswa mencerna dengan baik, memilah baik
buruk, lalu mendapatkan kesimpulan. Tidak mudah menalar suatu materi ajar
apabila pelajaran yang diajarkan memberatkan mereka. Namun, siswa akan mudah
mencerna pembelajaran jika siswa mampu konsentrasi terhadap pembelajaran yang
sedang berlangsung.
ü Komunikasi.
Hal
terakhir yang diharuskan ada dalam Kurikulum 2013 adalah mengkomunikasikan
semua permasalahan. Dalam hal percobaan IPA siswa bisa mempresentasikan hasil
kerja mereka. Dalam hal agama, siswa bisa maju ke depan kelas mempraktekkan
tata cara shalat dan lain-lain. Sehingga siswa mampu memahami dan menjalankan
materi ajar dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut
ini adalah contoh dari kurikulum 2013 untuk SMK dengan bidang keahlian
Teknologi dan Informasi.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
|
BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
|
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN
INFORMATIKA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
MATA PELAJARAN
|
KELAS
|
X
|
XI
|
XII
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
KELOMPOK A
(WAJIB)
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
|
3
|
3
|
3
|
3
|
-
|
-
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
6
|
6
|
6
|
6
|
-
|
-
|
4
|
Matematika
|
6
|
6
|
6
|
6
|
-
|
-
|
5
|
Sejarah
Indonesia
|
3
|
3
|
3
|
3
|
-
|
-
|
6
|
Bahasa
Inggris
|
3
|
3
|
3
|
3
|
-
|
-
|
Jumlah Jam Kelompok A
|
24
|
24
|
24
|
24
|
3
|
3
|
KELOMPOK B
(WAJIB)
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Seni Budaya
(termasuk muatan lokal)
|
3
|
3
|
3
|
3
|
-
|
-
|
2
|
Prakarya
dan Kewirausahaan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
Pendidikan
Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Jumlah Jam Kelompok B
|
7
|
7
|
7
|
7
|
4
|
4
|
KELOMPOK C
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Fisika
|
2
|
2
|
2
|
2
|
-
|
-
|
2
|
K3LH
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Sistem
Komputer
|
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
Perakitan
Komputer
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
Sistem
Operasi
|
-
|
4
|
4
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Pengelolaan
Informasi
|
3
|
7
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Jaringan
Dasar
|
-
|
-
|
5
|
5
|
-
|
-
|
8
|
Pemrograman
Dasar
|
-
|
4
|
6
|
|
-
|
-
|
9
|
Pemrograman
WEB
|
-
|
-
|
|
10
|
-
|
-
|
PK-1:
Rekayasa Perangkat Lunak
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Pemodelan
Perangkat Lunak
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
-
|
11
|
Pemrograman
Berorientasi Obyek
|
-
|
-
|
-
|
-
|
12
|
-
|
12
|
Basis Data
|
-
|
-
|
-
|
-
|
12
|
-
|
13
|
Pemrograman
Mobile
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
5
|
14
|
Administrasi
Basis Data
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
10
|
15
|
Pemrograman
Desktop
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
4
|
16
|
Pemrograman
Web Dinamis
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
10
|
17
|
Kerja
Proyek
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
12
|
|
17
|
17
|
17
|
17
|
41
|
41
|
PK-2:
Teknik Komputer dan Jaringan
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Komunikasi Data (VoIP)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
10
|
11
|
Sistem
Operasi Lanjut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
10
|
-
|
12
|
Jaringan
Lanjut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
12
|
-
|
13
|
Administrasi
Server
|
-
|
-
|
-
|
-
|
14
|
-
|
14
|
Jaringan
Nirkabel
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
7
|
15
|
Keamanan
Jaringan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
12
|
16
|
Kerja
Proyek
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
12
|
Jumlah Jam Kelompok C Paket 2
|
17
|
17
|
17
|
17
|
41
|
41
|
PK-3:
Multimedia
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Desain
Multimedia
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
-
|
11
|
Grafis 2
Dimensi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
12
|
-
|
12
|
Teknik
Animasi Dasar
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8
|
7
|
13
|
Komposisi
Foto Digital
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
6
|
14
|
Videografi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
6
|
15
|
Media
Interaktif
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
15
|
16
|
Kerja
Proyek
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
7
|
Jumlah Jam Kelompok C Paket 3
|
17
|
17
|
17
|
17
|
41
|
41
|
|
|
|
|
|
|
|
TOTAL
|
48
|
48
|
48
|
48
|
48
|
48
|
Bagan
diatas merupakan contoh kurikulum 2013 yang diterapkan di lingkungan SMK.
Adapun kelebihan dari kurikulum 2013 ini antara lain :
ü Siswa di tuntut untuk
aktif kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah.
ü Penilaian
didapat dari semua aspek. Pengambilai nilai siswa bukan hanya didapat dari
nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, pratek,
sikap dan lain-lain.
ü Ada
pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah di integrasikan
kedalam semua program studi.
ü Kurikulum
berbasi komptensi ini sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional.
ü Kompetesi
menggambarkan secara hilostik domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.
ü Beberapa
komptensi yang dibutukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan
karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skill dan hard
skill, kewirausahaan).
ü Murikulum
2013 tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional, maupun global. Untuk tingkat SD, penerapan sikap masih dalam ruang
lingkup kegiatan sekitar, sedangkan untuk tingkat SMP, penerapan sikap
diterapkan dalam lingkungan pergaulan dimanapun berada. Dan untuk SMA/SMK,
dituntut untuk memiliki kepribadian yang mencerminkan kepribadian bangsa dalam
pergaulan dunia.
ü Standar
nilai mengarah pada penilaian berbasis kompetensi ( sikap, keahlian, dan
pengetahuan secara proposional.
ü Menuntut
adanya mediasi secara berkala.
ü Tidak
memerlukan dokumen kurikulum.
ü Sifat
pembelajaran kontekstual.
Selain kelebihan dari
kurikulum 2013, ada juga kelemahannya yakni :
ü Banyak
guru beranggapan bahwa dengan adanya kurikulum terbaru ini, tidak perlu lagi
menjelaskan kepada siswa. Padahal kita tahu, bahwa misalnya pelajaran
matematika tentu saja tidak hanya membaca tapi perlu juga penjelasan. Sudah
tentu, peran guru sebagai fasilitator dibutuhkan sebagai motivator bagi para
siswa.
ü Sebagian
guru belum siap. Jangankan membuat kreatif siswa, sebagian guru juga kurang
kreatif. Untuk itu diperukam latihan-latihan untuk merubah paradigma guru
sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat memotivasi siswanya sendiri.
ü Konsep pendekatan scientific
masih belum di pahami, apalagi tentang metoda pembelajaran yang kurang aplikatif
disampaikan.
ü Ketrampilan merancang
RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya dikuasai oleh guru.
ü Tugas menganilisis SKL,
KI, KD, Buku Siswa dan Buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, masih banyak
yang copy paste dan kurangnya waktu untuk membaca dokumen secara mendalam.
ü Guru juga tidak pernah dilibatkan
langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013. Pemerintah melihat seolah-olah
guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.
ü Tidak ada keseimbangan antara
orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit
dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong
orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses
pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang
tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga memberikan kontribusi
besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.